Archive for Maret 2012

10 Fakta Astronomi Yang Menarik Disimak !

1. Venus, Sang Dewi Cinta, adalah planet yang paling terang di tata surya kita.


2. Meskipun berukuran dan mempunyai gaya gravitasi yang sama dengan Planet Bumi, Atmosfer Venus penuh dengan asam sulfur yang mematikan.


3. Tertutupi oleh lapisan tipis batu-batuan, Merkurius adalah sebuah bola besar yang terbuat dari besi dan mempunyai gaya tarik yang kuat untuk planet seukurannya. 

4. Magnet yang paling kuat di jagad raya adalah Magnetar, suatu bintang neutron yang langka. Sampai saat ini baru ditemukan 10 penemuan Magnetar.
 
 
5. Matahari kita sangat jauh jaraknya sehingga jika bahan bakarnya telah habis, kita tidak akan menyadarinya sampai 8 menit kemudian. 
 


 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 

6. Planet Merah, Mars, tidak mempunyai lapisan ozon dan tidak memiliki pelindung apapun terhadap sinar ultra violet. Hal ini membuatnya tidak dapat ditinggali oleh manusia.


7. Dengan meneliti meteorit-meteorit yang ditemukan di Bumi, kita dapat mengetahui bahwa umur Planet Bumi adalah 4,6 milyar tahun.
8. Planet Jupiter berputar pada porosnya (berotasi) dengan kecepatan yang menakjubkan sehingga menimbulkan angin dengan kecepatan ratusan mil per jam di atmosfernya. Kayak gasing gan !!! (bumi kita kan berotasi 24 jam jadi siang 12 jam malam 12 jam, kalau jupiter siang malamnya gimana tuh?)

9. Planet Saturnus adalah sebuah bola raksasa yang terbuat dari gas, sehingga planet ini dapat mengapung di atas air.
 
10. Planet Neptunus belum menyelesaikan tugasnya mengelilingi Matahari sejak penemuannya 150 tahun yang lalu.
 

Istilah-Istilah Astronomy

A
ALBEDO – Fraksi cahaya matahari yang sampai pada suatu planet yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Albedo Bumi bernilai sekitar 30-35%. Sisa cahaya matahari diserap oleh tanah dan bertanggung jawab terhadap suhu rata-rata di permukaan.

ALDEBARAN – Sebuah bintang raksasa merah, paling cemerlang dalam rasi Taurus. Jarak Aldebaran 65 tahun cahaya dan garis tengahnya 36 kali matahari.

ALGOL – Juga dinamakan Beta Persei. Sebuah bintang pasangan pemudar yang jauhnya 82 tahun cahaya dalam rasi Perseus. Algol sedikit menyuram setiap 2,87 hari seraya ia terhalang oleh sebuah bintang pasangan yang lebih suram. Variasi kecerlangan Algol ditemukan dan dijelaskan di tahun 1782 oleh ahli astronomi amatir Inggris, John Goodricke (1764-86).

ALPHA CENTAURI – Bintang terdekat matahari, sejauh 4,3 tahun cahaya. Sebenarnya ia terdiri atas tiga bintang yang saling berhubungan karena gravitasi, walaupun bagi mata telanjang mereka nampak bagai satu. Alpha Centauri adalah bintang paling cemerlang dalam rasi Centaurus, dan ketiga paling cemerlang di langit.
ANTARES – Sebuah bintang raksasa merah yang terletak di rasi Scorpio. Garis tengahnya 300 kali matahari. Ia adalah salah satu bintang terbesar yang diketahui mengeluarkan cahaya setara dengan 5000 Matahari kita. Letak Antares sejauh 430 tahun cahaya.

APHELION – Titik garis edar terjauh dari matahari yang dicapai oleh suatu benda angkasa. Kebalikan Aphelion adalah Perihelion

AQUARIUS – Pembawa Air. Sebuah rasi zodiak yang terletak di daerah katulistiwa langit. Matahari melewati rasi ini dari pertengahan Februari hingga pertengahan April.

ARCTURUS – Sebuah bintang raksasa merah bergaris tengah 27 kali matahari yang terletak di rasi Belahan Utara, Bootes, sang Gembala

ASTEROID – Juga disebut sebagai planet minor, yakni sekumpulan benda angkasa berukuran kecil dengan bentuk tidak beraturan yang mengedari matahari. Orbit asteroid umumnya berada di antara orbit planet Mars dan Jupiter. Beberapa asteroid memiliki orbit yang menyimpang sehingga dapat memotong orbit Bumi. Asteroid semacam ini digolongkan sebagai Near Earth Asteroid (NEA).

AU – Astronomical Unit/Satuan Astronomi. Adalah satuan jarak dalam astronomi yang didefinisikan sebagai jarak rata-rata Bumi-Matahari. 1 AU = 1,49597870691 × 1011 (± 3) m

B
BETELGEUSE – Sebuah bintang super raksasa merah yang menandai bahu kanan rasi Orion. Betelgeuse sedemikian besarnya sehingga ia labil. Garis tengahnya berubah tak beraturan antara 300 sampai 400 kali Matahari sambil berubah pula kecerlangannya. Letak Betelgeuse sejauh 650 tahun cahaya

BIMASAKTI – Nama galaksi dimana Matahari dan tata surya kita terletak. Dilihat dari Bumi, sisi Bimasakti membentuk suatu pita cahaya samar membentang di langit pada malam hari. Ia terdiri atas bintang-bintang yang sedemikian jauhnya dalam galaksi kita sehingga tidak nampak satu per satu. Bimasakti merupakan galaksi spiral beranggotakan sekitar 100 milyar bintang. Garis tengahnya sekitar 100.000 tahun cahaya, dimana Matahari terletak lebih dari 60% ke arah tepinya.

BINTANG GANDA – Atau juga biasa disebut Bintang Pasangan (binary), adalah sepasang bintang yang dihubungkan oleh gravitasi. Sebagian besar pasangan tampak sebagai bintang tunggal bagi mata telanjang, tetapi dapat terlihat terpisah dengan teleskop. Namun beberapa diantaranya begitu saling dekat sehingga adanya pasangan hanya dapat disimpulkan dari analisa cahaya gabungannya. Dalam beberapa pasangan, bintangnya secara berkala saling menghalangi.

BINTANG NEUTRON – Bintang padat kecil yang diperkirakan menandai titik ajal evolusi bintang yang lebih besar dari matahari. Bintang Neutron hanya bergaris tengah 15 km, tetapi ia banyak mengandung materi sebanyak matahari kita. materi itu tergencet sedemikian padatnya sehungga sesendok bahan bintang neutron berbobot milyaran ton. Sumber radio berkilat-kilat yang dinamakan Pulsar sebenarnya adalah bintang neutron.

BINTANG UBAH – Bintang yang keluaran cahayanya berubah. Beberapa bintang itu ukurannya berubah seperti Variabel Cepheid, tetapi lainnya adalah bintang ganda dekat yang secara berkala saling menghalangi (pasangan pemudar). Di tahun 1975 tercatat dalam katalog galaksi kita lebih kurang 25.000 bintang ubah.

BINTIK MATAHARI – Daerah-daerah yang lebih sejuk dalam permukaan matahari, di fotosfera. Ia tampak suram dibandingkan dengan kelilingnya yang lebih cemerlang, tetapi ia cukup panas, kira-kira 4.500º C. Bintik matahari ada hubungannya dengan medan-medan magnet di Matahari, yang rupanya menghalau aliran panas melalui fotosfera, dan ini menimbulkan bintik.

C

CANCER – Kepiting. rasi zodiak yang terletak dalam langit belahan utara. Matahari melewati rasi ini dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Cancer adalah rasi zodiak paling samar, tanpa bintang cemerlang. Ciri yang paling menarik adalah kelompok bintang Praesepe, disebut sebagai sarang lebah, sejauh 520 tahun cahaya.

CANOPUS – Bintang cemerlang kedua di langit malam. Letaknya sejauh 119 tahun cahaya dalam rasi Carina (kerangka kapal), di langit Belahan Selatan. Canopus ialah sebuah bintang raksasa kuning, 25 kali garis tengah Matahari. Wahana antariksa menggunakannya sebagai bintang navigasi.

CAPELLA – Bintang paling cemerlang dalam rasi Auriga (Pengendara Kereta Perang), rasi dalam Belahan Utara. Sebenarnya ia adalah sebuah bintang ganda, terdiri atas dua bagian yang saling edar setiap 104 hari. Jauh Capella 45 tahun cahaya.

CAPRICORNUS – Kambing Laut. Rasi zodiak yang terletak di langit Belahan Selatan. Matahari melewati rasi ini antara akhir Januari dan pertengahan Februari.

CASSIOPEIA – Sebuah rasi berbentuk ‘W’ yang menonjol dekat kutub utara langit. Ia dinamakan menurut ratu mitologi Yunani. Dalam rasi ini sebuah supernova menyala di tahun 1752, diamati oleh Tycho Brahe.
CASTOR – Bintang paling cemerlang kedua dalam rasi Gemini, sebuah rasi belahan utara. Castor sesungguhnya terdiri atas enam bintang yang dihubungkan oleh gravitasi, meskipun mereka nampak seperti satu dengan mata telanjang.

CENTAURUS – Atau mahluk manusia-kuda dari mitologi Yunani, ialah rasi menonjol di langit Belahan Selatan. Di dalamnya terdapat Proxima Centauri, bintang terdekat matahari. Ada pula Omega Centauri, sebuah kelompok globular bintang yang ratusan ribu jumlahnya, sejauh 17.000 tahun cahaya. Centaurus A, sebuah galaksi yang memancarkan gelombang radio, juga terletak dalam rasi ini.

CRUX – Salib selatan. Rasi yang terkecil di langit. Ia terletak dekat kutub angkasa selatan dalam suatu daerah Bima Sakti. Salib selatan mengandung nebula suram Kantong Arang, disamping keempat bintang cemerlang yang menandai bentuk salib yang termasyhur itu.

CYGNUS – Angsa. Sebuah rasi yang menonjol di langit belahan utara. Terkadang ia dinamakan Salib Utara karena bentuknya yang khusus. Bintangnya yang paling cemerlang adalah Deneb. Alberio, atau Beta Cygni, ialah sebuah bintang ganda di kepala angsa. Bintang 61 Cygni adalah yang pertama diukur Paralaks-nya. Cygnus mengandung Nebula Amerika Utara, sebuah awan gas berkilau dalam Bima Sakti. Juga Nebula Cadar, sisa dari ledakan supernova yang telah lama berselang.

D
DAUR SURYA – Istilah yang digunakan untuk variasi kegiatan sekitar 11 tahun di matahari. Jumlah bintik matahari, suar, dan prominensa berubah-ubah dalam tiap daur 11 tahun. Namun dalam tiap daur berurutan, kutub magnet utara dan selatan matahari saling bertukar. Jadi dapat dikatakan bahwa daur surya lengkap membutuhkan 22 tahun.

DEKLINASI – Koordinat langit setara dengan garis lintang di Bumi. Suatu benda pada deklinasi +90º ialah pada kutub utara angkasa (di atas kepala kutub utara Bumi). Deklinasi 0º menandai katulistiwa angkasa.

DERET UTAMA – Main Sequence. Tahap stabil usia pertengahan dalam evolusi suatu bintang. Bintang-bintang deret utama membakar hidrogen menjadi helium di pusatnya untuk menciptakan energi. Bila hidrogen habis, bintang keluar dari tahap deret utama menjadi bintang raksasa.

E
EKLIPTIKA – Jejak tampak Matahari di depan bintang-bintang setiap tahun. Sudah tentu ia sebenarnya disebabkan oleh bumi mengedari matahari. Ia dinamakan ekliptika karena gerhana (eklips) dapat terjadi hanya bilamana Matahari dan Bulan dekat garis ini.

EQUINOX – Titik potong antara equator langit dengan ekliptika. Matahari mencapai titik ini setiap tahun pada sekitar tanggal 21 Maret (disebut vernal equinox) dan 22 September (disebut autumnal equinox). Saat itu, siang dan malam akan tepat sama panjangnya.

F
FOTOSFERA – Permukaan cemerlang Matahari; nama itu berarti ‘bola cahaya’. Ia adalah lapisan gas berkilau pada suhu kira-kira 6000ºC. Fotosfera itu terpecah-pecah oleh sel-sel ilian gas panas, yang disebut partikel (zarah), yang masing-masing kira-kira sebesar Inggris. Daerah fotosfera yang lebih sejuk dinamakan Bintik Matahari.

G
GALAKSI – Kumpulan berjuta-juta bintang, terikat bersama oleh gravitasi. Sebagian galaksi berbentuk spiral, seperti Bima Sakti kita dan Galaksi Andromeda, sedangkan sebagian lagi berupa gumpalan pekat yang disebut Galaksi Eliptik. Mungkin ada hingga satu bilyun galaksi yang masing-masing beranggotakan jutaan bintang yang dapat diamati menggunakan teleskop besar.

GEMINI – Atau Anak Kembar. Rasi zodiak dalam langit belahan utara, Dua bintang paling terang dalam Gemini adalah Castor dan Polux. Matahari melewati rasi ini dari akhir Juni hingga akhir Juli. Sebuah hujan meteor utama, Geminid, bersinar dari rasi ini dalam bulan Desember setiap tahun.

GERAK DIRI – Proper Motion. Perubahan kecil dalam posisi bintang selama jangka waktu tertentu. Perubahan tersebut disebabkan oleh gerakannya dalam antariksa. Gerak diri bintang tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Ia dapat diukur pada gambar-foto skala besar yang diambil dengan teleskop selama bertahun-tahun. Gerak diri bintang pada akhirnya akan mengubah pola rasi yang sudah dikenal. Bintang dengan gerak diri terbesar adalah Bintang Barnard. Selama jangka waktu 180 tahun berubah posisinya sebesar diameter tampak bulan.

H
HERCULES – Sebuah rasi di langit belahan utara, dinamakan menurut pahlawan mitologi Yunani. Salah satu ciri terpenting rasi ini ialah kelompok bulat bernama M13. Ia berada sejauh 22.500 tahun cahaya dan mengandung 300.000 bintang. Alpha Hercules juga diberi nama ras Algethi, ialah sebuah bintang raksasa merah, kira-kira 5000 kali garis tengah matahari.

HERTZSPRUNG-RUSSEL – Gambar Diagram Hertzsprung-Russel ialah sebuah grafik yang memetakan suhu bintang berbanding dengan kecerlangannya. Grafik ini dinamakan menurut nama ahli astronomi Denmark, Ejnar Hertzprung (1873-1967) dan ahli astronomi Amerika, Henry Norris Russel (1877-1957) yang secara mandiri tampil dengan gagasan sama, masing-masing dalam tahun 1911 dan 1913. Diagram ini berguna untuk mengungkapkan apakah sebuah bintang itu raksasa ataukah kerdil, dan tahap apa yang dicapai dalam evolusinya. Sebagian besar bintang, termasuk Matahari, terletak pada suatu pita yang dikenal dengan nama Deret Utama. Posisi bintang dalam diagram ini juga mengungkapkan Magnitudo Mutlak-nya.

HYADES – Kelompok dari sekitar 200 bintang berbentuk ‘V’ dalam rasi Taurus. Hyades adalah kelompok bintang padat terdekat Bumi, kira-kira sejauh 150 tahun cahaya. Banyak pengetahuan kita mengenai bintang diperoleh dari studi mengenainya. Bintang-bintang Hyades lahir kira-kira 500 juta tahun yang lalu dan relatif muda.

K
KANTONG ARANG – Coal Sack. Sebuah kabut suram debu dan gas dalam rasi Salib Selatan (Crux). Kantong arang itu terletak sejauh 400 tahun cahaya dan mengandung cukup bahan untuk membentuk sekelompok ratusan bintang.

KELOMPOK GLOBULAR – Globular Cluster. Sekumpulan bintang — sekitar 100.000 buah, berbentuk bola. Mereka tersusun dalam bentuk cincin di sekeliling banyak galaksi, termasuk galaksi kita, dimana ada sekitar 125 kelompok globular yang sudah dikenali. Kelompok globular terdiri dari bintang-bintang tua yang berusia hingga 14 milyar tahun; diperkirakan terbentuk ketika galaksi mula-mula mengembun dari gas.

KERDIL COKLAT – Brown Dwarf. Suatu calon bintang (protostar) yang gagal terbentuk menjadi bintang akibat tidak memiliki cukup massa untuk membentuk reaksi nuklir yang menyebabkan ia dapat bersinar sebagaimana bintang lainnya pada fase stabil.

KERDIL MERAH – Red Dwarf. Bintang sejuk dan samar, tidak sebesar Matahari. Mereka boleh jadi merupakan bintang terbanyak dalam galaksi kita, tetapi sulit dilihat karena mereka demikian samar. Kerdil merah terdekat sekalipun, yakni Proxima Centauri dan bintang Barnard, tak pernah terlihat tanpa teleskop.

KERDIL PUTIH – White Dwarf. Sebuah bintang panas kecil yang diperkirakan menandai titik akhir evolusi bintang seperti Matahari. Sebuah kerdil putih kira-kira sebesar Bumi, tetapi mengandung materi sebanyak matahari. Materinya tergencet sedemikian padat sehingga sesendok materi tersebut akan berbobot satu ton atau lebih. Kerdil putih sedemikian samarnya sehingga yang terdekat di Sirius dan Orocyon, hanya nampak dengan bantuan teleskop.

KOMET – Anggota tata surya bebentuk materi beku yang yang umumnya terdiri atas air, karbon monoksida, metanol, amonia, dan metana bercampur dengan debu. Komet mengedari Matahari dengan garis lintasan yang sangat lonjong dengan periode tertentu. Saat komet mendekati Matahari, materi beku tersebut menyublim dan membentuk kabut gas dan debu yang disebut coma disekeliling inti komet. Selanjutnya, karena pengaruh angin matahari, maka gas dari coma membentuk “ekor” yang selalu menunjuk ke arah yang berlawanan dengan arah Matahari. Karenanya komet juga sering disebut sebagai bintang berekor.

KORONA – Atmosfer bagian luar matahari yang samar. Ia terlihat sebagai lingkaran cahaya putih pada waktu gerhana matahari total, ketika bulan menghalangi sinar silau cakram Matahari. Korona terdiri atas gas tipis, menguap dari permukaan Matahari yang mengembang keluar untuk akhirnya membentuk angin surya.

KROMOSFERA – Suatu lapisan gas hidrogen yang berkilau dan letaknya di atas permukaan tampak (Fotosfera) Matahari. Nama itu berarti bola warna dan didapat dari warnanya yang merah pekat. Ini terlihat pada gerhana ketika bulan menghalangi cahaya dari fotosfera yang jauh lebih terang.

KUASAR – Suatu benda amat cemerlang jauh di antariksa yang diperkirakan merupakan pusat sebuah galaksi yang tengah membentuk. Kuasar sedemikian kecilnya sehingga nampak sebagai bintang di teleskop terbesar sekalipun, tetapi ia melepaskan energi sebesar ribuan kali energi yang dilepaskan oleh galaksi seperti Bima Sakti kita. Ia mungkin bertenagakan gas yang jatuh kedalam lubang hitam raksasa dipusatnya. Kuasar memiliki pergeseran merah yang terbesar diantara benda-benda langit lainnya. Dari beberapa ratus kuasar yang telah dikenali, yang terjauh diperkirakan berjarak sekitar 16 milyar tahun cahaya.

L
LEO – Singa. Suatu rasi zodiak, terletak di langit belahan utara. Matahari melewati rasi ini dari pertengahan Agustus hingga pertengahan September. Bintang paling terang di Leo ialah Regulus. Setiap Nopember, hujan meteor Leonid menyinar dari rasi tersebut.

LIBRA – Timbangan. Sebuah rasi zodiak yang tidak menarik perhatian, terletak di Belahan Selatan. Matahari melewati rasi ini selama bulan Nopember.

LUMINOSITAS – Jumlah energi yang dipancarkan seluruh permukaan bintang ke segala arah per detiknya. Luminositas matahari bernilai 385 triliun-triliun watt (385 x 1024watt).

LYRA – Berasal dari sebutan untuk semacam harpa kecil, ialah sebuah rasi kecil yang menonjol di langit utara. Bintangnya yang paling terang ialah Vega. Anggota lainnya adalah Lyrae, sebuah bintang Pasangan Pemudar yang terkenal. Komponen-komponennya berubah bentuk karena gravitasi masing-masing dan gas keluar melingkar ke antariksa. Epsilon Lyrae terkadang dinamakan ‘ganda-ganda’, ialah sekelompok empat bintang yang dihubungkan dengan gravitasi. Nebula Cincin dalam Lyra ialah sebuah Nebula Planet yang terkenal.

LUBANG HITAM – Daerah di sekeliling bintang yang telah runtuh. Gravitasinya sedemikian kuat sehingga tidak ada sesuatupun yang dapat lolos, termasuk cahaya sekalipun. Tetapi benda-benda dapat terhisap masuk. Jika ledakan besar menandai asal mula alam semesta, lubang-lubang hitam yang jauh lebih kecil mungkin terbentuk dalam keadaan tekanan dan kerapatan tinggi yang mengikutinya.

M
MAGNITUDO – Ukuran kecerlangan bintang. Setiap tataran magnitudo sesuai dengan beda kecerlangan sedikit lebih dari 2,5 kali. Maka sebuah bintang magnitudo keenam (yang paling samar yang bisa dilihat oleh mata telanjang) adalah 100 kali lebih samar daripada bintang magnitudo pertama. Benda-benda yang lebih terang dari magnitudo 0 diberi magnitudo negatif, misalnya Sirius memiliki magnitudo -1,47, Venus pada saat paling terang adalah -4,3, dan matahari adalah -26,5 (semuanya adalah magnitudo tampak, kecerlangan sebagaimana yang terlihat dari Bumi).

MAGNITUDO MUTLAK – Ukuran keluaran cahaya sebuah bintang yang sebenarnya, yaitu kecerlangan bintang sebagaimana nampak pada kita di Bumi pada jarak 10 parsek (32,6 tahun cahaya). Magnitudo mutlak sebuah bintang tergantung dari besar dan suhunya.

MAGNITUDO TAMPAK – Kecerlangan bintang atau benda angkasa lain sebagaimana yang terlihat di langit oleh kita. Magnitudo tampak bintang tergantung dari jaraknya dari kita. Semakin dekat, sebuah bintang nampak semakin terang. Perbedaan antara magnitudo tampak bintang dan magnitudo mutlaknya menunjukkan jarak bintang tersebut.

MATAHARI – Bintang induk kita. Jauhnya hampir 150 juta km. Matahari adalah bintang berukuran sedang, bergaris tengah 1,4 juta km dan tersusun sebagian besar atas gas hidrogen dan helium. Matahari membangkitkan cahaya dan panas di pusatnya dengan reaksi nuklir. Ia diedari keluarga 9 buah planet, termasuk Bumi kita.

MERIDIAN – Lingkaran besar imajiner pada bola langit yang tegak lurus dengan horison setempat. Meridian membentang dari horison utara, melintasi kutub langit hingga Zenith, dan berakhir di horison selatan.

METEOR – Partikel kecil dari antariksa yang terbakar karena gesekan dengan atmosfir Bumi. Terlihat sebagai kilatan cahaya yang biasa disebut “bintang beralih”. Sebagian besar meteor berasal dari sisa-sisa material dari komet. Apabila Bumi melintas pada jejak sebuah komet, maka kita di Bumi dapat melihat terjadinya hujan meteor.

METEORID – Gumpalan batu atau logam yang berhasil menembus atmosfir Bumi. Sebagian meteorid diperkirakan adalah sisa-sisa material dari komet atau asteroid. Sebagian lainnya diperkirakan berasal dari planet lain, seperti Bulan atau Mars. Sebuah meteorid biasanya menghantam permukaan Bumi dalam kecepatan yang sangat tinggi hingga membentuk sebuah kawah yang biasa disebut Kawah Meteorid pada lokasi jatuhnya.

N
NEBULA – Sebuah massa debu dan gas dalam galaksi. Beberapa nebula terang-benderang. Bersinar karena bintang-bintang yang dikandungnya, seperti misalnya Nebula Orion. Yang lainnya suram seperti Kantong Arang.

NEBULA KEPITING – Crab Nebula. Sebuah bercak gas berkilau dalam rasi Taurus. Ia adalah sisa bintang yang terlihat meledak sebagai supernova oleh ahli astronomi timur di tahun 1054, Di pusat nebula kepiting adalah sebuah pulsar berkelap-kelip, teras kecil bintang yang meledak. Nebula kepiting terletak sejauh 6.300 tahun cahaya.

NEBULA ORION – Awan gas dan debu yang jauhnya 1.500 tahun cahaya. Didalamnya bintang-bintang baru membentuk diri. Sebagian nebula tampak dengan mata telanjang sebagai bercak kabur berkilau menandai pedang Orion. Bintang yang baru terbentuk dalam jantung nebula membuatnya berkilau. Tetapi para ahli astronomi radio telah mendeteksi pula sebuah awan suram yang lebih besar dibelakang bagian tampak, dimana bintang masih dilahirkan.

NEBULA PLANET – Suatu kulit gas yang dalam sebuah teleskop kecil terlihat seperti cakram mirip planet. Sebenarnya ia sama sekali tak ada kaitannya dengan planet, melainkan diperkirakan lapisan luar bekas bintang raksasa merah. Lapisan tersebut mengambang ke antariksa meninggalkan teras bintang berupa bintang kerdil putih.

NOVA – Sebuah bintang meledak. Ia menyala terang lebih dari 10.000 kali dalam sehari sebelum memudar lagi selama jangka mingguan atau bulanan. Nova diperkirakan merupakan sistem bintang ganda dimana gas mengalir dari satu bintang ke pasangannya kerdil putih. Gas tersebut menyulut dan terlempar dari kerdil putih, menyebabkan letupan terang. Bintang tidak terhancur-lebur oleh ledakan nova, sehingga nova terjadi lagi.

O
ORION – Sebuah rasi besar yang menonjol di daerah khatulistiwa langit. Namanya diambil dari pemburu dalam mitologi Yunani. Bintangnya yang paling terang adalah Betelgeuse dan Rigel. Tiga bintang merupakan Sabuk Orion yang khas. Banyak bintang dalam Orion yang relatif muda karena Orion menandai tempat pembentukan bintang, khususnya dalam Nebula Orion.

P
PARALAKS – Pergeseran posisi benda di depan latar belakang yang jauh sebagaimana terlihat dari dua tempat berbeda. Bintang menunjukkan suatu pergeseran paralaks kecil jika dilihat dari sisi berlawanan garis edar bumi. Besarnya pergeseran tergantung dari jarak bintang; yang terdekat menunjukkan pergeseran terbesar. Dengan mengukur paralaks bintang, para ahli astronomi dapat menghitung jaraknya. Hanya bintang yang lebih dekat dari kira-kira 100 tahun cahaya yang menunjukkan pergeseran cukup besar untuk diukur secara tepat. Bintang 61 Cygni adalah yang pertama diukur paralaksnya dalam tahun 1838 oleh ahli astronomi Jerman, Wihelm Bessel (1794-1846).

PARSEK – Suatu ukuran jarak didalam astronomi yang berpatokan pada jarak dimana bintang menunjukkan paralaks sebesar 1 detik busur. Satu parsek sama dengan sekitar 3,26 tahun cahaya.

PASANGAN PEMUDAR – Pasangan bintang yang saling mengedari dimana satu bintang secara berkala terlihat dari bumi seolah-olah lewat didepan yang lain. Pemudaran demikian menyebabkan jumlah cahaya yang kita lihat menjadi melemah, sehingga kecerlangan bintang terlihat berubah-ubah. Pasangan pemudar pertama yang ditemukan adalah Algol.

PERGESERAN MERAH – Red Shift. Ialah suatu pemanjangan panjang gelombang cahaya yang diterima dari benda yang menjauh, disebabkan oleh Efek Doppler. Derajat pergeseran merah mengungkapkan kecepatan gerak benda tersebut. Penemuan pergeseran merah dalam cahaya dari galaksi jauh mengungkapkan bahwa alam semesta sebenarnya mengembang.

PERIHELION – Ialah titik terdekat dalam garis edar suatu benda angkasa mengelilingi Matahari. Kebalikan dari Perihelion adalah Aphelion.

PERSEUS – Sebuah rasi menonjol di langit belahan utara. Namanya diambil dari seorang pahlawan mitologi Yunani. Perseus terletak di bagian padat Bima Sakti. Bintangnya yang terkenal adalah Algol. Setiap bulan Agustus, suatu hujan meteor lebat, Para Perseid, menyinar dari rasi ini.

PISCES – Ikan. Suatu rasi zodiak, terletak di daerah khatulistiwa langit. Matahari melewati rasi ini dari pertengahan Maret hingga pertengahan April. Matahari berada di Pisces ketika ia bergerak ke utara melintas khatulistiwa langit, menandai awal musim semi Belahan Utara (ekuinoks semi).

PLEIADES – Sekelompok yang beranggotakan sekitar 2000 bintang di rasi Taurus pada jarak 415 tahun cahaya. Dengan mata telanjang dapat dilihat 6 atau 7 bintang, karena itu nama populer kelompok tersebut adalah tujuh saudara (bintang tujuh). Pleiades relatif muda. Yang termuda diantaranya terbentuk dalam beberapa juta tahun silam.

POLARIS – Bintang Kutub. Bintang paling terang dalam rasi Ursa Minor. Kebetulan ia terletak kira-kira 1° dari kutub utara angkasa.

PROMINENSA – Awan gas panas yang mencuat dari permukaan matahari, berhubungan dengan medan magnet kuat. Beberapa prominensa berbentuk lengkung dan dapat bertahan selama berminggu-minggu. Yang lainnya sering berhubungan dengan suar, melejit ke angkasa dengan kecepatan hingga 1.000 km per detik.

PULSAR – Sebuah sumber radio yang berdenyut dengan cepat. Diperkirakan berupa sebuah bintang neutron berputar yang memancarkan sorotan radiasi seperti pancaran mercu suar. Pulsar ditemukan oleh ahli astronomi radio cambridge, Anthony Hewish dan asistennya Jocelyn Bell dalam tahun 1967.

R
RA – Recta Ascensio. Kenaikan tegak; koordinat langit setara dengan garis bujur di Bumi. Ia diukur dengan jam, menit dan detik, dari 00:00 hingga 24:00. Titik pangkal Recta Ascensio ialah di mana matahari bergerak ke utara melewati katulistiwa angkasa. Ini menandai awal vernal equinox, ketika matahari melewati Pisces.

RAKSASA MERAH – Red Giant. Bintang yang lebih besar daripada matahari, dengan suhu permukaan yang lebih rendah. Mereka diperkirakan terbentuk bila bintang membengkak pada akhir kehidupannya. Matahari diperkirakan akan menjadi raksasa merah, seperti Arcturus, dalam kira-kira lima milyar tahun.

RASI – Pola bintang di langit. Orang Yunani Kuno menamakan banyak rasi dengan pahlawan mitologi mereka. Sejak itu telah ditambahkan rasi-rasi lainnya sehingga kini dikenal sebanyak 88 buah rasi.

RIGEL – Salah satu bintang di rasi Orion, merupakan sebuah bintang super-raksasa biru dengan massa 17 kali massa Matahari yang terletak sejauh 775 tahun cahaya. Rigel sesungguhnya adalah sebuah bintang ganda. Ia memiliki pasangan yang mengedarinya dalam jarak 50 kali jarak Pluto ke Matahari.

S
SAGITARIUS – Pemanah. Rasi zodiak yang terletak di langit Belahan Selatan. Matahari melewati rasi ini sebentar pada akhir Nopember. Salah satu bintangnya ialah yang pertama dikenal sebagai sebuah bintang ganda.

SCORPIO – Kalajengking. Rasi langit Belahan selatan. Bintangnya yang paling terang adalah Antares yang terlihat sebagai bintang berwarna kemerahan di “jantung” Scorpio. Matahari melewati rasi ini antara akhir Oktober dan pertengahan Nopember.

SIRIUS – Bintang paling terang di langit malam. Ia adalah bintang putih panas yang terletak sejauh 8,7 tahun cahaya. Sirius diedari sebuah bintang pasangan kerdil putih sekali setiap 50 tahun.

SOLSTICE – Titik balik Matahari, yaitu titik paling utara atau selatan yang dilalui Matahari dalam peredarannya (relatif dilihat dari Bumi). Matahari mencapai titik ini dua kali dalam setahun yaitu sekitar tanggal 21 Juni (titik balik utara, disebut summer solstice) dan 21 Desember (titik balik selatan, disebut winter solstice).

SPICA – Bintang paling terang di rasi Virgo. Ia adalah sebuah sistem bintang ganda beranggotakan dua bintang yang saling mengorbit dalam periode sekitar 4 hari. Bintang dengan magnitudo sebesar 1 ini terletak sejauh 260 tahun cahaya dari Bumi. Namanya berasal dari bahasa latin yang artinya “pucuk gandum”.

SUAR – Letupan kecerlangan dari permukaan matahari, lazimnya berhubungan dengan bintik matahari. Suar melepaskan radiasi energi tinggi ke antariksa. Ini dapat menyebabkan gangguan penghentian radio dan pertunjukan atmosfera atas yang dikenal sebagai Aurora.

SUPERNOVA – Ledakan cemerlang sebuah bintang besar pada akhir kehidupannya. Dalam sebuah supernova, bintang itu dapat menyala sampai sebanyak beberapa juta kali kecerlangannya yang normal.

T
TAHUN CAHAYA – Satuan dasar ukuran jarak asronomi. Ia merupakan jarak yang ditempuh sebuah pancaran cahaya dalam satu tahun. Satu tahun cahaya setara dengan 9.460 milyar km. Satu parsek adalah sekitar 3,26 tahun cahaya.

TAURUS – Banteng/lembu jantan. Sebuah rasi besar zodiak dalam langit belahan utara. Matahari melewati rasi ini dari pertengahan Mei hingga akhir Juni. Bintang paling terang dalam Taurus ialah Aldebaran. Rasi ini mengandung kelompok bintang Hyades dan Pleiades, demikian pula Nebula Kepiting.

U
URSA MAIOR – Beruang Besar. Sebuah rasi menonjol langit Belahan Utara. Ketujuh bintangnya yang paling terang bersusun berbentuk gayung, sering disebut sebagai bajak. Dua bintang gayung menunjuk ke Polaris. Bintang kedua di gagangnya dinamakan Mizar, mempunyai pasangan samar dinamai Alkor, tampak dalam pengelihatan tajam atau melalui teropong.

URSA MINOR – Beruang kecil. Sebuah rasi di Kutub Utara langit. Bintangnya yang paling terang adalah Polaris.

V
VARIABEL CEPHEID – Jenis bintang yang keluaran cahayanya berubah secara berkala seraya bergantian ukurannya mengembang dan menyusut. Nama itu diambil dari Delta Cepheid, bintang pertama dari jenis itu yang ditemukan.

VEGA – Bintang paling terang di rasi Lyra, sebuah rasi kecil namun penting yang terletak di antara rasi Hercules dan Cygnus. Bintang dengan magnitudo 0.04 yang terletak sejauh 26 tahun cahaya ini merupakan bintang paling cemerlang nomor lima di langit malam. Karena pengaruh perubahan pada sumbu rotasi bumi, maka Vega diperkirakan akan menjadi bintang kutub dalam jangka waktu 12.000 tahun mendatang.

VIRGO – Perawan. Rasi zodiak yang terletak di daerah khatulistiwa langit. Matahari melewatinya dari pertengahan september hingga awal Nopember. Bintangnya yang paling terang adalah Spica.

Z
ZENITH – Sebuah titik di langit yang terletak tepat diatas kepala, atau lebih tepatnya, titik yang terletak pada deklinasi +90° pada bola langit. Zenith adalah kutub dari sistem koordinat horisontal, dan secara geometris merupakan perpotongan antara bola langit dengan garis lurus yang ditarik dari pusat Bumi melalui lokasi setempat. Secara definisi, zenith adalah sembarang titik di sepanjang Meridian setempat.

ZODIAK – Pita 12 rasi yang depannya dilewati Matahari sepanjang tahun. Tanda-tanda yang dipakai para ahli astrologi tidak sesuai dengan rasi-rasi yang namanya sama.

Evolusi Bintang

Bintang-bintang generasi pertama dilahirkan sekitar 13 miliar tahun lalu, ketika galaksi kita mulai memadat dari proses pemuaian jagat raya. Sebagian besar diantaranya masih terbuat dari hidrogen dan helium. Kedua unsur ini memang merupakan satu-satunya elemen yang terbentuk dalam jumlah besar selama proses dentuman besar (big bang) yang diyakini menandai awal terciptanya alam semesta.
Bintang-bintang seperti halnya Matahari lahir secara berkelompok dalam kompleks-kompleks awan besar yang termampatkan yang disebut nebula. Salah satu nebula yang terkenal yang menjadi tempat kelahiran banyak bintang adalah sebuah bercak samar di rasi Orion yang dikenal sebagai Nebula Orion. Dilihat dari luar, sebuah nebula nampak gelap dan suram, namun di bagian dalamnya mereka teriluminasi dengan cemerlang oleh bintang-bintang yang baru lahir. Setelah itu, bintang-bintang muda itu akan melanglang keluar dari tempat kelahirannya di galaksi induknya.


Gambar 1: Nebula Orion
Ke arah bintang Deneb di rasi Cygnus ada suatu gelembung super yang sangat besar dari gas yang sangat panas yang mungkin dihasilkan oleh ledakan sebuah supernova di dekat pusat gelembung itu. Pada tepiannya, materi antar bintang dimampatkan oleh gelombang supernova dan memicu keruntuhan awan dan pembentukan bintang. Dari segi ini, sebagaimana kehidupan manusia, bintang juga memiliki orangtua. Dan seperti yang kadang-kadang kita alami, orangtua juga dapat mengalami kematian ketika melahirkan anaknya.
Dalam periode remajanya, sebuah bintang biasanya masih diselubungi oleh berkas nebula gas yang berpendar, sisa-sisa dari proses pembentukan yang secara gravitasional masih melekat padanya. Contoh bintang semacam ini bisa kita lihat pada bintang-bintang di rasi Pleiades.
Mirip seperti yang dialami manusia, bintang-bintang yang beranjak dewasa berkelana jauh dari rumah, dan saudara-saudara sekandung jarang saling bertemu. Bisa jadi di suatu tempat di galaksi Bimasakti ada bintang-bintang, mungkin lusinan jumlahnya, yang merupakan saudara sekandung dari Matahari kita. Mereka terbentuk dari nebula yang sama sekitar 5 milyar tahun lalu. Tapi kita tidak tahu bintang yang manakah itu. Mereka bisa saja berada di sisi lain dari galaksi kita, atau mungkin menjadi salah satu dari bintang kecil tak berarti yang kita lihat berkelap-kelip di langit malam.
Dalam proses kelahiran sebuah bintang, tumbukan molekul gas dalam interior awan memanaskannya hingga pada akhirnya tiba ke titik dimana atom-atom hidrogen mulai bergabung menjadi helium: empat atom hidrogen bersatu untuk membentuk satu inti helium. Proses ini diikuti dengan pelepasan foton sinar gamma. Foton tersebut mengalami alternasi emisi dan absorpsi oleh materi yang terhampar, yang secara berangsur-angsur berupaya mencapai permukaan bintang.
Dalam perjalanannya, foton terus menerus mengalami kehilangan energi. Butuh waktu hingga sejuta tahun bagi foton untuk mencapai permukaan bintang dan dipancarkan ke ruang. Sang bintang kini telah menyala. Keruntuhan gravitasional awan pra-bintang telah terhenti. Beban lapisan-lapisan terluar bintang sekarang didukung oleh suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan di bagian interior reaksi inti. Matahari berada pada kondisi stabil seperti itu selama 5 milyar tahun terakhir. Reaksi termonuklir seperti yang terjadi pada bom hidrogen memberikan tenaga kepada matahari dalam ledakan yang kontinyu dan berwadah, mengubah sekitar 4 juta ton hidrogen tiap detiknya. Ketika kita menengadahi langit malam dan memandang kelap-kelip bintang, semua yang kita lihat bercahaya karena adanya penggabungan inti hidrogen di kejauhan.
Akhir Hidup Bintang
Proses fusi dalam bintang-bintang ini terus mengubah hidrogen menjadi helium. Ketika persediaan hidrogen habis, maka helium mulai terbakar untuk membentuk elemen yang lebih berat. Reaksi penyatuan ini akan terus berlangsung untuk memberi tenaga kepada bintang sampai seluruh intinya berubah menjadi besi. Besi tidak dapat melewati proses fusi untuk membentuk elemen yang lebih berat sehingga bahan bakar nuklir di bintang itu pun habislah.
Kecepatan bintang membakar persediaan nuklir tergantung pada massanya. Sebagai bintang bermassa sedang, Matahari kita masih belum sampai separuh jalan dalam fase pertama evolusi bintang. Matahari telah membakar hidrogen selama 5 milyar tahun dan masih akan berpijar mantap hingga 5 milyar tahun berikutnya. Sebaliknya, bintang-bintang bermassa besar (sekitar 10 kali massa matahari) akan membakar persediaan hidrogennya dengan kecepatan hingga 1000 kali kecepatan proses serupa pada bintang sekelas Matahari. Bintang semacam ini akan menghabiskan bahan bakarnya dalam tempo kurang dari 100 juta tahun.
Nasib yang disediakan bagi masing-masing tipe bintang ini di akhir hidupnya juga berbeda. Bintang sekelas Matahari akan mengakhiri hidupnya dalam sebuah proses evolusi yang lambat. Ketika persediaan hidrogennya mulai berkurang, teras bintang akan menyusut. Penyusutan itu akan menghasilkan lebih banyak energi yang menyebabkan terhentinya penyusutan, dan bintang bersangkutan akan mulai mengembang. Bintang itu akan terus membengkak hingga menjadi sebuah bintang raksasa merah (red giant).
Helium yang terbentuk dalam proses fusi bintang itu semasa hidupnya akan membeku dan membuatnya lebih mengembang. Menjelang habisnya helium, bintang tersebut akan menjadi labil. Ia akan melepas lapisan luarnya dan sisanya akan runtuh kedalam. Bintang itu akan mulai berkontraksi dan menjelma menjadi bintang kerdil putih (white dwarfs), yang berukuran kira-kira sebesar Bumi namun dengan kerapatan yang sangat tinggi. Bintang tersebut akan mengalami tahapan ini sampai suatu saat produksi energi benar-benar terhenti dan bintang itu akan menemui ajalnya sebagai sebuah bintang mati yang dingin dan gelap.
Bintang-bintang bermassa besar akan mengakhiri hidupnya secepat ia membakar persediaan hidrogennya.Dalam tempo beberapa detik setelah bahan bakar nuklirnya habis, sebuah reaksi nuklir yang lebih eksotik segera berlangsung untuk mengantarkannya sebagai sebuah supernova.
Supernova
Proses terbentuknya supernova biasanya berawal dari pembangkitan pusat besi yang masif oleh fusi silikon. Dibawah tekanan yang sangat tinggi, elektron bebas didalam interior bintang dipaksa untuk menyatu dengan proton inti besi, dimana muatan listrik yang sama dan berlawanan saling meniadakan. Bagian dalam inti bintang akan berubah menjadi suatu nukleus atom raksasa tunggal, mengisi volume yang jauh lebih kecil daripada elektron dari inti besi sebelumnya. Pusat itu meledak ke dalam dengan kuatnya, bagian eksterior menyatu kembali dan suatu ledakan supernova dihasilkan. Supernova dapat lebih cemerlang daripada keseluruhan cahaya yang dihasilkan oleh semua bintang lain dalam galaksi dimana supernova terbentuk.
Terbentuknya supernova temasuk fenomena yang jarang terjadi. Pada umumnya, terjadinya supernova dalam sebuah galaksi adalah berkisar sekali dalam satu abad. Sepanjang hidup sebuah galaksi -- sekitar 10 milyar tahun -- 100 juta bintang akan meledak. Ini jumlah yang sangat banyak, tetapi itu baru berarti hanya satu diantara 1000 bintang yang akan berakhir sebagai sebuah supernova.
Salah satu supernova yang terkenal dicatat oleh para astronom China pada 4 Juli 1054. Dalam catatan itu disebutkan bahwa sebuah bintang baru -- mereka menyebutnya "bintang tamu" -- yang sebelumnya tidak pernah terlihat mendadak muncul di rasi Taurus dan bersinar dengan sangat terang. Konon sinarnya begitu terang sehingga dapat terlihat di siang hari, sementara di malam hari orang bisa membaca hanya dengan mengandalkan sinarnya. Objek ini terlihat hingga tiga bulan sebelum akhirnya lenyap begitu saja. Sisa-sisa peristiwa itu masih dapat kita lihat saat ini melalui teleskop sebagai sebuah nebula yang dikenal sebagai Nebula Kepiting (Crab Nebula).


Gambar 2: Nebula Kepiting, sisa ledakan supernova tahun 1054
Astronom lain dari beberapa kebudayaan, termasuk diantaranya astronom Arab, juga mencatat kejadian ini. Satu hal yang menarik bahwa peristiwa ini tidak tercatat pada semua kronik Eropa barat masa itu. Hal ini mungkin bisa dipahami mengingat dogma gereja masa itu menyatakan bahwa langit bersifat kekal dan tidak pernah berubah. Karenanya, bagi astronom Eropa masa itu melaporkan hal-hal yang bertentangan dengan pandangan gereja mengandung resiko dikenakan tuduhan bidah yang diancam dengan hukuman berat.
Baru pada 1572, Tycho Brahe, seorang astronom Eropa melaporkan adanya sebuah supernova lain. Ia menyebutnya nova stella, yang artinya "bintang baru". Supernova lainnya tercatat pada 1604 oleh Johannes Kepler. Sayangnya, tidak ada supernova yang teramati di galaksi kita sejak penemuan teleskop, dan selama berabad-abad para astronom dibuat penasaran oleh pencarian terhadap objek ini.
Nova
Dua buah bintang dengan massa yang hampir sama akan berevolusi hampir secara sejajar. Tetapi bintang yang lebih masif akan lebih cepat menghabiskan bahan bakar nuklirnya, lebih cepat menjadi raksasa merah, dan menjadi yang pertama mencapai kemunduran akhir kerdil putih. Karenanya, seharusnya ada banyak (dan kenyataannya memang demikian) kasus bintang ganda dimana satu komponennya adalah bintang raksasa merah, dan pasangannya berupa kerdil putih.

Sejumlah pasangan semacam itu sedemikian dekatnya hingga bersentuhan. Sebagian atmosfer mengalir dari bintang raksasa merah yang bengkak ke kerdil putih yang masif lewat suatu daerah tertentu dari permukaan kerdil putih. Hidrogen menumpuk menekan hingga tekanan dan suhunya terus meninggi karena gravitasi yang kuat dari kerdil putih. Demikian seterusnya hingga sejumlah atmosfer yang "dicuri" dari raksasa merah mengalami reaksi termonuklir, dan kerdil putih meletup sesaat menjadi lebih cemerlang.

Bintang ganda semacam itu biasa disebut sebagai nova. Secara umum, nova memiliki asal-usul yang berbeda dari supernova. Nova hanya terdapat pada sistem bintang ganda dan dimotori oleh fusi hidrogen, sedangkan supernova terjadi pada bintang tunggal dan dimotori oleh peleburan silikon.
Kembali ke Asal
Sepintas supernova merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa bintang-bintang dan planet pengiringnya juga dilahirkan dari keruntuhan gravitasional awan gas dan debu antar bintang. Dengan demikian, supernova selain merupakan akhir dari riwayat sebuah bintang, di sisi lain juga merupakan pemicu tahapan evolusi bintang yang melahirkan bintang-bintang baru.

Banyak dari elemen-elemen berat yang dihasilkan selama hidup sebuah bintang atau setelah meledak menjadi sebuah supernova tersebar di ruang antar bintang. Sebagian dari "debu bintang" ini bergabung dengan gas yang runtuh dan membentuk bintang lain di suatu tempat. Miliaran tahun kemudian, generasi bintang-bintang berikutnya pun terlahir.

Masing-masing bintang bisa dikelilingi oleh lingkaran gas dan debu yang dapat menyatu dan membentuk planet berisi elemen-elemen berat seperti kalsium, karbon, dan besi. Adalah kenyataan yang menakjubkan bahwa kita semua tersusun dari elemen-elemen itu. Nitrogen dalam DNA kita, kalsium dalam tulang dan gigi kita, dan besi dalam darah kita, semua atom yang membentuk tubuh kita, terbentuk milyaran tahun yang lalu di perapian yang berasal dari keruntuhan sebuah bintang. Kita semua terbuat dari materi bintang.

7 Lapisan Langit Dan Kaitannya Dengan Misteri Ruang Dan Waktu

Bila membaca sejarah Isra’ Mi’raj nabi, kemungkinan yang dimaksud 7 lapisan langit di sini bukan berarti langit tersebut menumpuk secara berlapis-lapis seperti kue lapis, tapi ketujuh lapisan tersebut semakin meningkat kedudukannya sesuai dengan bertambah tingkat dimensinya.

   Pertambahan tingkat dimensi ketujuh lapisan langit tersebut hanya bisa digambarkan dengan memproyeksikannya ke langit pertama (dimensi ruang yang dihuni oleh kita) yang berdimensi tiga. Karena hanya ruang berdimensi tiga inilah yang bisa difahami oleh kita. Secara analog, kita bisa membuat perumpamaan sebagai berikut :


     Pada gambar 1 tampak bahwa sebuah garis berdimensi 1 tersusun dari titik-titik dalam jumlah tak terbatas. Sama kayak istilah pixel dalam desain grafis, dimana gambar yang tercipta adalah himpunan titik2 yang sangat banyak dan dengan warna yang beragam sehingga membentuk pola tertentu menjadi gambar.  Titik2 ini akan membentuk garis yang kemudian garis-garis tersebut disusun dalam jumlah tak terbatas hingga menjadi sebuah luasan berdimensi 2 (Gambar 2). Dan jika luasan-luasan serupa ini ditumpuk ke atas dalam jumlah yang tak terbatas, maka akan terbentuk sebuah balok (ruang berdimensi 3).

    Kesimpulannya adalah sebuah ruang berdimensi tertentu tersusun oleh ruang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas. Atau dengan kata lain ruang yang berdimensi lebih rendah dalam jumlah yang tidak terbatas akan menyusun menjadi ruang berdimensi yang lebih tinggi. Misalnya, ruang 3 dimensi – dimensi ruang yang sekarang dihuni oleh kita ini – dengan jumlah tak terbatas menyusun menjadi satu ruang berdimensi empat.  Demikian seterusnya sehingga setiap dimensi yang satu dengan yang lain saling berkaitan.

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Langit pertama

    Ruang berdimensi 3 yang dihuni oleh makhluk berdimensi 3, yakni manusia, binatang, tumbuhan dan lain-lain yang tinggal di bumi beserta benda-benda angkasa lainnya dalam jumlah yang tak terbatas. Namun hanya satu lapisan ruang berdimensi 3 yang diketahui berpenghuni, dan bersama-sama dengan ruang berdimensi 3 lainnya.  Jadi dimensi 3 adalah dimensi yang sangat kasar dan padat, sehingga dapat diraba dan dilihat dengan kasat mata. Alam semesta kita ini menjadi penyusun langit kedua yang berdimensi 4.  Benarkah demikian? Mari difikirkan bersama kebenarannya..

Langit kedua

     Ruang berdimensi 4 yang dihuni oleh bangsa jin beserta makhluk berdimensi 4 lainnya. Sehingga mahluk di dimensi 3 tidak akan bisa melihat mahluk di dimensi 4, tetapi mahluk dimensi 4 kemungkinan bisa melihat mahluk dimensi 3.  Ruang berdimensi 4 ini bersama-sama dengan ruang berdimensi 4 lainnya membentuk langit yang lebih tinggi, yaitu langit ketiga.

Langit ketiga

    Ruang berdimensi 5 yang di dalamnya “hidup” arwah dari orang-orang yang sudah meninggal atau mungkin alam kubur.  Mereka juga menempati langit keempat sampai dengan langit keenam tergantung tingkatannya. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad, diceritakan bahwa Rasulullah bertemu dengan nabi2 terdahulu yang berbeda2 disetiap lapisannya.  Langit ketiga ini bersama-sama dengan langit ketiga lainnya menyusun langit keempat dan seterusnya hingga langit ketujuh yang berdimensi 9.

     Bisa dibayangkan betapa besarnya langit ketujuh itu. Karena ia adalah jumlah kelipatan tak terbatas dari langit dunia (langit pertama) yang dihuni oleh manusia. Berarti langit dunia kita ini berada dalam struktur langit yang enam lainnya, termasuk langit yang ketujuh ini. Jika alam akhirat, surga dan neraka terdapat di langit ke tujuh, maka bisa dikatakan surga dan neraka itu begitu dekat dengan dunia kita tapi berbeda dimensi.

    Seperti disebutkan sebelumnya bahwa langit dunia kita ini merupakan bagian dari struktur langit ketujuh. Berarti alam dunia ini merupakan bagian terkecil dari alam akhirat. Penjelasan ini sesuai dengan hadist Nabi:

“Perbandingan antara alam dunia dan akhirat adalah seperti air samudera, celupkanlah jarimu ke samudera, maka setetes air yang ada di jarimu itu adalah dunia, sedangkan air samudera yang sangat luas adalah akhirat”.

Perumpamaan setetes air samudera di ujung jari tersebut menggambarkan dua hal:
1.Ukuran alam dunia dibandingkan alam akhirat adalah seumpama setetes air di ujung jari dengan keseluruhan air dalam sebuah samudera. Hal ini adalah penggambaran yang luar biasa betapa luasnya alam akhirat itu.
2.Keberadaan alam dunia terhadap alam akhirat yang diibaratkan setetes air berada dalam samudera. 

Perumpamaan tersebut menunjukkan bahwa alam dunia merupakan bagian dari alam akhirat, hanya ukurannya yang tak terbatas kecilnya. Begitu juga dengan kualitas dan ukuran segala hal, baik itu kebahagiaan, kesengsaraan, rasa sakit, jarak, panas api, dan lain sebagainya, di mana ukuran yang dirasakan di alam dunia hanyalah sedikit sekali.

Berbagai ruang dimensi dan interaksi antar makhluk penghuninya

1. Langit pertama atau langit dunia

    Seperti disebutkan pada ayat 11-12 Surat Fushshilat di atas, maka yang disebut langit yang dekat tersebut adalah langit dunia kita ini atau disebut juga alam semesta kita ini. Digambarkan bahwa langit yang dekat itu dihiasi dengan bintang-bintang yang cemerlang, dan memang itulah isi yang utama dari alam semesta. Bintang-bintang membentuk galaksi dan kluster hingga superkluster. Planet-planet sesungguhnya hanyalah pecahan dari bintang-bintang itu. Seperti tata surya kita, matahari adalah sebuah bintang dan sembilan planet yang mengikatinya adalah pecahannya, atau pecahan bintang terdekat lainnya. Sedangkan tokoh utama di langit pertama ini adalah kita manusia yang mendiami bumi, planet anggota tata surya.

Langit pertama ini tidak terbatas namun berhingga. Artinya batasan luasnya tidak diketahui tapi sudah bisa dipastikan ada ujungnya. Diperkirakan diameter alam semesta mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya jika cahaya dengan kecepatannya 300 ribu km/detik melintas dari ujung yang satu ke ujung lainnya, maka dibutuhkan waktu 30 miliar tahun untuk menempuhnya.

Penjelasan gambar:

Apabila digambarkan bentuknya kira-kira seperti sebuah bola dengan bintik-bintik di permukaannya. Di mana bintik-bintik tersebut adalah bumi dan benda-benda angkasa lainnya. Apabila kita berjalan mengelilingi permukaan bola berkeliling, akhirnya kita akan kembali ke titik yang sama. Permukaan bola tersebut adalah dua dimensi. Sedangkan alam semesta yang sesungguhnya adalah ruang tiga dimensi yang melengkung seperti permukaan balon itu. Jadi penggambarannya sangat sulit sekali sehingga diperumpamakan dengan sisi bola yang dua dimensi agar memudahkan penjelasannya . Dan Saya berpikir bahwa alam semesta kita yg seperti bola itu , kita anggap sebagai bumi dan ada alam semesta lainnya yang lebih besar  yang mengjadi pusat . Dan alam semesta kita berputar mengellinya seperti sistem tata surya ,, ( tapi munking itu Konyol .,, wkwk ^_^)

2. Langit kedua

   Seperti diterangkan sebelumnya bahwa setiap lapisan langit tersusun secara dimensional. Diasumsikan bahwa pertambahan dimensi setiap lapisan adalah 1 dimensi. Jadi apabila langit pertama atau langit dunia kita ini berdimensi 3, maka langit kedua berdimensi 4. Langit kedua ini kemungkinan dihuni oleh makhluk berdimensi 4, yakni bangsa jin.



Penjelasan gambar:

Apabila digambarkan posisi langit kedua terhadap langit pertama adalah seperti gambaran balon pertama tadi. Di mana bagian permukaan bola berdimensi 2 adalah alam dunia kita yang berdimensi 3, sedangkan ruangan di dalam balon yang berdimensi 3 adalah langit kedua berdimensi 4. Jadi apabila kita melintasi alam dunia harus mengikuti lengkungan bola, akibatnya perjalanan dari satu titik ke titik lainnya harus menempuh jarak yang jauh. Sedangkan bagi bangsa jin yang berdimensi 4 mereka bisa dengan mudah mengambil jalan pintas memotong di tengah bola, sehingga jarak tempuh menjadi lebih dekat.

Deskripsi lain adalah seperti gambar berikut:


    Bayangkanlah permukaan tembok dan sebuah ruangan yang dikelilingi oleh dinding-dindingnya. Umpamakan ada dua jenis makhluk yang tinggal di sana. Makhluk pertama adalah makhluk bayang-bayang yang hidup di permukaan tembok berdimensi 2. Sedangkan makhluk kedua adalah makhluk balok berdimensi 3. Ingatlah analogi alam berdimensi 3 dengan makhluk manusianya adalah permukaan tembok dan makhluk bayang-bayangnya, sedangkan alam berdimensi 4 dan makhluk jinnya adalah ruangan berdimensi 3 dengan baloknya.

     Tampak dengan mudah dilihat bahwa kedua alam berdampingan dan kedua makhluk hidup di alam yang berbeda. Kedua makhluk juga mempunyai dimensi yang berbeda, bayang-bayang berdimensi 2 sedangkan balok berdimensi 3. Makhluk berdimensi 2, yaitu bayang-bayang tidak bisa memasuki ruangan berdimensi 3, dia tetap berada di tembok, sedangkan makhluk berdimensi 3 yakni balok dapat memasuki alam berdimensi 2, yakni tembok. Bagaimanakah caranya balok bisa memasuki dinding yang berdimensi 2?

    Balok yang berdimensi 3 memiliki permukaan berdimensi 2 yakni bagian sisi-sisinya. Apabila si balok ingin memasuki alam berdimensi dua, dia cukup menempelkan bagian sisinya yang berdimensi 2 ke permukaan tembok. Bagian sisi balok sudah memasuki alam berdimensi 2 permukaan tembok. Bagian sisi balok ini dapat dilihat oleh makhluk bayang-bayang di tembok sebagai makhluk berdimensi 2 juga. Analoginya adalah jin yang dilihat oleh kita penampakannya di alam dunia sebenarnya berdimensi 4 tetapi oleh indera kita dilihat sebagai makhluk berdimensi 3 seperti tampaknya sosok kita manusia.

3. Langit ketiga sampai dengan langit ketujuh

     Langit ketiga sampai dengan keenam dihuni oleh arwah-arwah, sedangkan langit ke tujuh adalah alam akhirat dengan surga dan nerakanya. Analoginya sama dengan langit kedua di atas, karena pengetahuan kita hanya sampai kepada alam berdimensi 3.

     Dapat diartikan bahwa sebenarnya alam semesta ini ada dalam satu ruang lingkup namun berbeda tingkatannya.  Tingkatan yang dimaksud disini adalah tingkatan kepadatan partikel dan dimensi penyusun bentuk atau zatnya.  Dengan demikian, dunia tempat kita berpijak ini titik koordinatnya sama dengan dunia pada dimensi lain hanya saja terpisah alam atau dimensi.

Tingkatan Mahluk dan Unsur Kehidupan
      Ini dari pendapat saya sendiri setelah mengamati dan membaca banyak buku kemungkinan mahluk hidup yang ada dialam semesta ini tercipta dari beberapa tingkatan partikel atau penyusun jasadnya.  Dari adanya perbedaan dimensi tersebut maka dapat difikirkan bahwa mahluk hidup dan unsurnya juga memiliki beberapa tingkatan.  Mulai dari unsur yang keras dan padat, cair, gas, dan cahaya.  Partikel yang paling padat adalah benda keras dan tampak dengan kasat mata seperti kita manusia yang terbentuk dari banyak partikel padat, tanah, batu, pasir, debu, termasuk air, sedangkan partikel padat yang paling kecil adalah gas.  Mahluk yang tercipta dari partikel padat ini adalah seperti manusia, hewan, tumbuhan, beserta semua benda yang ada di alam semesta Dimensi 3 kita ini.
     Partikel kedua adalah partikel halus yang tidak kasat mata seperti listrik, bau, suara, angin atau udara, partikel ini memiliki unsur penyusun tetapi sangatlah halus atau ghaib.  Misalnya listrik yang tersusun dari ion2 positif dan negatif, dan udara yang merupakan partikel ringan yang melayang atau Oksigen.  Partikel ini tidak dapat ditangkap dan dilihat tetapi dapat dirasakan serta dapat juga memberikan sentuhan, dorongan, panas, dingin, serta getaran.  Misalnya angin yang bergesek dengan benda padat akan menghasilkan suara, demikian pula suara yang kita keluarkan dari mulut adalah hasil gesekan antara angin yang keluar dari paru2 kita dengan pita suara.
     Partikel yang paling halus lagi adalah api, dimana api ini sifatnya hidup, membutuhkan oksigen dan mengeluarkan unsur panas.  Api tidak dapat disentuh tetapi dapat dilihat karena adanya cahaya yang merupakan hasil dari pembakarannya dan dapat dirasakan yakni adanya panas.  Api juga memiliki warna sehingga cahaya yang dihasilkannya juga bisa menghasilkan warna tergantung unsur pembakarnya.  Mahluk yang tercipta dari api ini adalah sebangsa jin yang berada di Dimensi 4.
    Partikel yang sangat halus adalah cahaya, cahaya ini sebenarnya berasal dari adanya api atau pembakaran.  Cahaya tidak terpengaruh dengan hukum2 fisika dan momentum.  Cahaya dapat mengisi ruang gelap, dan dapat pula berwarna sesuai dengan warna dari unsur padat yang dipantulkannya.  Cahaya tidak dapat dipegang, kalaupun bisa dilihat sifatnya adalah semu… dan tidak bisa kita gambarkan dengan rumus kimia apapun.  Mahluk yang tercipta dari cahaya ini adalah bangsa Malaikat dan berada di Dimensi 9.
     Selanjutnya ada lagi yang misteri, yaitu ruh… apakah ruh ini bisa digambarkan dengan lugas seperti yang dijelaskan dalam dimensi2 diatas?  Kemungkinan, ruh ini lebih halus lagi dari semua unsur yang kita kenal.. ruh inilah yang hidup dan kekal tidak mati.  Artinya meskipun jasad kita telah mati, akan tetapi itu tidak berlaku pada ruh.  Apakah benar ruh juga berada pada dimensi yang berbeda seperti yang dijelaskan pada cerita diatas?  Ruh orang yang telah mati akan tertahan sementara di alam atau dimensi lain sebelum akhirnya nanti dikumpulkan dan dihidupkan kembali, yaitu alam barzah.  Benarkah..? ini opini berdasarkan yang pernah saya baca dan dengar saja.  Ruh ini tidak terpengaruh oleh waktu, sehingga sifatnya kekal.
     Dengan demikian berarti kita manusia adalah mahluk yang paling rendah unsur penyusunnya, itulah sebabnya mengapa bangsa jin tidak mau bersujud dihadapan Adam karena mereka merasa bahwa mereka mahluk yang lebih tinggi dari manusia.  Tetapi dari semua mahluk ciptaan Allah SWT, ruh kita adalah sama meskipun unsur penyusunnya berbeda.  Benarkah demikian? Belum tahu kebenarannya ni karena belum ada juga dalil dan teorinya atau mungkin saya belum pernah baca kali ya?
Zat Sang Pencipta
    Zat sang maha pencipta adalah zat yang maha mulia dan maha sempurna, kita tidak akan bisa mengetahui seperti apa zatnya dan seperti apa bentuknya.  Allah SWT tidak berada di dimensi manapun, tapi meliputi semua dimensi itu. Wajah Allah tidak serupa dengan wajah manapun. Dalam keberadaannya,Tuhan tidak bukan berada di sini bukan di situ, bukan begini bukan begitu. Tidak ada yang bisa menjelaskan kecuali Allah sendiri yg menjelaskan.
     Muhammad SAW sendiri terpesona dan tidak mampu berkata apa-apa ketika berhadapan dengan Allah Swt, lalu beliau tersungkur dan tidak mampu memandang. Nabi Musa As pun tersungkur menatap kehadiran Allah di bukit Sinai, untuk itu Allah “terpaksa” menghadirkan simbol di dimensi ketiga berupa pancaran api yang membakar ilalang agar Musa sanggup menghadapinya.
Keajaiban Isra dan Miraj
     Cerita mengenai luasnya alam semesta ini sebenarnya bisa dijelaskan melalui peristiwa perjalanan Rasulullah saat Isra’ Mi’raj… Saya aja baru menyadari akan hal ini, padahal dari kecil acara Isra’ Mi’raj selalu saya ikuti tapi maksudnya yang diambil hikmahnya hanya perintah menunaikan ibadah Sholat lima waktu.  Ternyata ada ilmu pengetahuannya juga bila kita lihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu segi keilmuan.
Allah Swt berfirman di dalam Alquran Surah Al-Israa’ ayat 1:
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda–tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Dari ayat tersebut tampak jelas bahwa perjalanan luar biasa itu bukan kehendak dari Rasulullah Saw sendiri, tapi merupakan kehendak Allah Swt. Untuk keperluan itu Allah mengutus malaikat Jibril as (makhluk berdimensi 9) beserta malaikat lainnya sebagai pemandu perjalanan suci tersebut. Dipilihnya malaikat sebagai pengiring perjalanan Rasulullah Saw dimaksudkan untuk mempermudah perjalanan melintasi ruang waktu.
    Selain Jibril as dan kawan-kawan, dihadirkan juga kendaraan khusus bernama Buraq, makhluk berbadan cahaya dari alam malakut. Nama Buraq berasal dari kata barqun yang berarti kilat. Perjalanan dari kota Makkah ke Palestina berkendaraan Buraq tersebut ditempuh dengan kecepatan cahaya, sekitar 300.000 kilo meter per detik.
     Pertanyaan mendasar adalah bagaimanakah perjalanan dengan kecepatan cahaya itu dilakukan oleh badan Rasulullah Saw yang terbuat dari materi padat? Untuk malaikat dan Buraq tidak ada masalah karena badan mereka terbuat dari cahaya juga. Seandainya badan bermateri padat seperti tubuh kita dipaksakan bergerak dengan kecepatan cahaya, bisa diduga apa yang akan terjadi. Badan kita mungkin akan terserai berai karena ikatan antar molekul dan atom bisa terlepas.
    Jawaban yang paling mungkin untuk pertanyaan itu adalah tubuh Rasulullah Saw diubah susunan materinya menjadi cahaya. Bagaimanakah hal itu mungkin terjadi?
     Teori yang memungkinkan adalah teori Annihilasi. Teori ini mengatakan bahwa setiap materi (zat) memiliki anti materinya. Dan jika materi direaksikan dengan anti materinya, maka kedua partikel tersebut bisa lenyap berubah menjadi seberkas cahaya atau sinar gamma.
    Hal ini telah dibuktikan di laboratorium nuklir bahwa jika partikel proton direaksikan dengan antiproton, atau elektron dengan positron (anti elektron), maka kedua pasangan tersebut akan lenyap dan memunculkan dua buah sinar gamma, dengan energi masing-masing 0,511 MeV (Multiexperiment Viewer) untuk pasangan partikel elektron, dan 938 MeV untuk pasangan partikel proton.
    Sebaliknya apabila ada dua buah berkas sinar gamma dengan energi sebesar tersebut di atas dilewatkan melalui medan inti atom, maka tiba-tiba sinar tersebut lenyap berubah menjadi 2 buah pasangan partikel tersebut di atas. Hal ini menunjukkan bahwa materi bisa dirubah menjadi cahaya dengan cara tertentu yang disebut annihilasi dan sebaliknya.
     Nah, kalau dihitung jarak Mekkah – Palestina sekitar 1500 km ditempuh dengan kecepatan cahaya, maka hanya dibutuhkan waktu sekitar 0,005 detik dalam ukuran waktu kita di bumi. Sesampainya di Palestina tubuh Rasulullah Saw dikembalikan menjadi materi. Peristiwa ini mungkin lebih dikenal seperti teleportasi dalam teori fisika kwantum. Dari Palestina dilanjutkan dengan perjalanan antar dimensi ke Sidratul Muntaha, yakni dari langit dunia (langit pertama) ke langit kedua, ketiga sampai dengan langit ketujuh dan berakhir di Sidratul Muntaha.
   Yang perlu dipahami adalah perjalanan antar dimensi bukanlah perjalanan berjarak jauh atau pengembaraan angkasa luar, melainkan perjalanan menembus batas dimensi. Karena walaupun tubuh Rasulullah Saw diubah menjadi cahaya seperti perjalanan dari Mekkah ke Palestina, tidak akan selesai menempuh perjalanan di langit pertama saja. Bukankah untuk menempuh diameter alam semesta diperlukan 30 miliar tahun dengan menggunakan kecepatan cahaya. Jadi bagaimana caranya?
     Seperti telah disebutkan di atas dalam penjelasan posisi antar dimensi bahwa posisi langit kedua dengan langit pertama dianalogikan seperti sebuah ruangan berdimensi 3 dengan dinding tembok berdimensi 2. Makhluk bayangan berdimensi 2 di tembok tidak bisa memasuki ruangan berdimensi 3, kecuali ada bantuan dari makhluk berdimensi lebih tinggi, minimal dari makhluk berdimensi 3, yakni balok. Caranya si balok menempelkan salah satu sisinya ke tembok dan makhluk bayangan menempelkan diri ke sisi balok itu. Dengan menempel di sisi balok dan mengikutinya, makhluk bayangan bisa memasuki ruang berdimensi 3 dan meninggalkan wilayah berdimensi 2, yakni dinding tembok.
      Begitulah kira-kira analogi bagaimana Rasulullah Saw melakukan perjalanan antar dimensi. Dengan kehendak Allah Swt, Jibril membawa Rasulullah Saw melakukan perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh lalu ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini bukan perjalanan jauh seperti telah disebutkan tadi. Kejadian itu terjadi di tempat Rasulullah Saw terakhir duduk shalat di Masjidil Aqsa Palestina, karena ruang berdimensi 4, 5 dan seterusnya itu persis berada di sebelah kita, hanya kita tidak melihatnya dan tidak bisa mencapainya.
      Wajar saja perjalanan Isra Miraj Rasulullah Saw dari Mekkah ke Palestina dan kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha hanya terjadi dalam semalam. Bayangkan dalam zaman ketika pemahaman manusia tentang sains dan teknologi belum seperti sekarang, seorang Abu Bakar Ash Shiddiq Ra. Sahabat yang suci bisa beriman dan menerima kebenaran cerita Rasulullan Saw tanpa sanggahan.
       Begitu dekatnya jarak alam dunia (langit pertama) dengan alam akhirat (langit ketujuh) yang sangat dekat sudah digambarkan oleh hadist dari Jabir bin Abdullah. Ketika itu Rasulullah Saw didatangi oleh lelaki berwajah bersih dan berbaju putih (yang ternyata adalah malaikan Jibril as yang memasuki dimensi alam manusia) :
Bertanya orang itu lagi (yakni Jibril as), “Berapakah jaraknya dunia dengan akhirat?” Bersabda Rasulullah SAW, “Hanya sekejap mata saja.”
Wallahua’lam
Tapi kebenaran yang diungkap ini bukan untuk mencari fakta kesalahan, tetapi untuk menguatkan iman kita betapa maha agungnya Allah SWT sebagai pencipta.  Betapa luasnya alam semesta yang diciptakannya.  Hingga saat ini misteri 7 lapis langit ini masih banyak perdebatannya, karena maklum manusia ini penuh dengan logika dan terlalu rasional… maka Allah SWT menyuruh kita memperkuat iman baru akal fikiran, agar kita tidak sesat karena pemikiran kita sendiri.

- Copyright © 2013 Otaku Astronomy - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -