Archive for Juli 2012
Nasib Bumi Ketika Galaksi Bimasakti & Andromeda Bertabrakan !
Apa yang Terjadi Dengan Kehidupan Di bumi Jika Galaksi Bimasakti & Andromeda Bertabrakan ?
Pasti Semua Orang Bertanya Begitu ketika Melihat Judulnya,..
Tenang !
Tabrakan antara galaksi Bimasakti dan Andromeda akan terjadi sekitar 4 milyar tahun lagi. Tapi tabrakan antara 2 buah galaksi tidaklah seperti bayangan kita bahwa tabrakan itu akan menimbulkan kehancuran dan bintang akan kocar kacir.
Tabrakan antara dua galaksi justru menghasilkan penggabungan antara keduanya yang membentuk sebuah galaksi ellips. Itulah yang diperkirakan akan terjadi dengan Bimasakti dan Andromeda saat keduanya bertabrakan.
Ketika tabrakan yang kemudian menghasilkan galaksi ellips itu terjadi, bintang-bintang di dalam kedua galaksi itu diperkirakan tidak akan saling bertabrakan. Memang di dalam galaksi Andromeda ada setidaknya 1 trilyun bintang dan di Bimasakti memiliki 300 milyar bintang tapi perlu diingat jarak satu bintang ke bintang lain itu cukup jauh. Contohnya Matahari dan bintang terdekatnya yang berjarak 4.2 tahun cahaya. Dan meskipun di area pusat galaksi, kerapatan bintang cukup tinggi tapi jarak antar bintangnya pun masih jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, bintang-bintang di dalamnya tidak akan bertabrakan melainkan keduanya akan menyatu. Berdasarkan simulasi, proses penyatuan ini akan memakan waktu 2 milyar tahun, dan bintang-bintang akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari pusat galaksi yang baru, lubang hitam supermasif kembar.
Nah, bagaimana dengan Tata Surya?
Simulasi tabrakan antara Andromeda dan Bimasakti tidak saja menunjukkan kalau bintang-bintang tidak akan bertabrakan tapi juga menunjukkan kalau Matahari dan planet-planetnya tidak akan berada dalam bahaya kehancuran. Yang terjadi adalah Matahari dan planet-planetnya akan tersapu menjauhi pusat galaksi 3 kali lebih jauh dari lokasinya sekarang atau sekitar 100000 tahun cahaya dari pusat galaksi.Matahari akan menempati posisi barunya di area halo telruar galaksi baru gabungan Andromeda-Bimasakti. Di tempat ini Tata Surya akan aman dari si lubang hitam supermasif kembar yang ada di pusat galaksi.
Bagaimana dengan Bumi dan kehidupan di dalamnya? Kalau hanya berdasarkan tabrakan antar galaksi maka Bumi akan aman-aman saja.
Tapi sebelum tabrakan Andromeda – Bimasakti terjadi, Matahari akan memasuki tahap evolusi berikutnya yang menyebabkan Bumi sudah tidak lagi nyaman untuk kehidupan. Artinya pada saat itu, Bumi sudah menjadi planet yang sangat panas yang tidak lagi dapat mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya. Tidak hanya itu, ketika Matahari mengembang menjadi raksasa merah, ada kemungkinan Bumi akan ditelan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi dan kehidupan di dalamnya.
Sumber: LS
Pasti Semua Orang Bertanya Begitu ketika Melihat Judulnya,..
Tenang !
Tabrakan antara galaksi Bimasakti dan Andromeda akan terjadi sekitar 4 milyar tahun lagi. Tapi tabrakan antara 2 buah galaksi tidaklah seperti bayangan kita bahwa tabrakan itu akan menimbulkan kehancuran dan bintang akan kocar kacir.
Tabrakan antara dua galaksi justru menghasilkan penggabungan antara keduanya yang membentuk sebuah galaksi ellips. Itulah yang diperkirakan akan terjadi dengan Bimasakti dan Andromeda saat keduanya bertabrakan.
Ketika tabrakan yang kemudian menghasilkan galaksi ellips itu terjadi, bintang-bintang di dalam kedua galaksi itu diperkirakan tidak akan saling bertabrakan. Memang di dalam galaksi Andromeda ada setidaknya 1 trilyun bintang dan di Bimasakti memiliki 300 milyar bintang tapi perlu diingat jarak satu bintang ke bintang lain itu cukup jauh. Contohnya Matahari dan bintang terdekatnya yang berjarak 4.2 tahun cahaya. Dan meskipun di area pusat galaksi, kerapatan bintang cukup tinggi tapi jarak antar bintangnya pun masih jauh sehingga ketika terjadi tabrakan antar galaksi, bintang-bintang di dalamnya tidak akan bertabrakan melainkan keduanya akan menyatu. Berdasarkan simulasi, proses penyatuan ini akan memakan waktu 2 milyar tahun, dan bintang-bintang akan mengalami perubahan orbit untuk mengitari pusat galaksi yang baru, lubang hitam supermasif kembar.
Nah, bagaimana dengan Tata Surya?
Simulasi tabrakan antara Andromeda dan Bimasakti tidak saja menunjukkan kalau bintang-bintang tidak akan bertabrakan tapi juga menunjukkan kalau Matahari dan planet-planetnya tidak akan berada dalam bahaya kehancuran. Yang terjadi adalah Matahari dan planet-planetnya akan tersapu menjauhi pusat galaksi 3 kali lebih jauh dari lokasinya sekarang atau sekitar 100000 tahun cahaya dari pusat galaksi.Matahari akan menempati posisi barunya di area halo telruar galaksi baru gabungan Andromeda-Bimasakti. Di tempat ini Tata Surya akan aman dari si lubang hitam supermasif kembar yang ada di pusat galaksi.
Bagaimana dengan Bumi dan kehidupan di dalamnya? Kalau hanya berdasarkan tabrakan antar galaksi maka Bumi akan aman-aman saja.
Tapi sebelum tabrakan Andromeda – Bimasakti terjadi, Matahari akan memasuki tahap evolusi berikutnya yang menyebabkan Bumi sudah tidak lagi nyaman untuk kehidupan. Artinya pada saat itu, Bumi sudah menjadi planet yang sangat panas yang tidak lagi dapat mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya. Tidak hanya itu, ketika Matahari mengembang menjadi raksasa merah, ada kemungkinan Bumi akan ditelan masuk ke dalam atmosfer Matahari. Pada saat itu Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan ia akan bergerak spiral kedalam. Itulah akhir dari kisah perjalanan Bumi dan kehidupan di dalamnya.
Sumber: LS
Jagad Raya Besar , Indah Dan (Sebagian Besar ) Tidak Tampak
Tidaklah mudah untuk bisa menggambarkan seberapa besar alam semesta ini. Sebagai
contoh, bagi manusia, Bumi itu sudah tampak besar tapi Bumi yang besar
ini ternyata belum ada apa-apanya. Matahari, bintang yang dekat dengan
Bumi itu bisa menampung 1 juta Bumi di dalamnya. Dan ternyata si
Matahari ini hanya satu dari milyaran bintang yang membentuk galaksi
kita yang bernama Bima Sakti. Yang lebih menarik lagi, Bma Sakti hanya
satu galaksi dari 40 galaksi dalam sebuah kelompok. Ini baru satu
kelompok yang terdiri dari galaksi-galaksi dekat. Sampai disini, alam
semesta mulai tampak luar biasa besar bukan?
Bisakah Anda melihat Matahari Dari Gambar diatas ?
itu baru galaksi bima sakti yang sudah sangat besar , dan matahari tidak terlihat.
dan coba anda lihat gambar di bawah !
Klik Di sini untuk melihat ukuran matahari yang seperti debu di Jagad raya Ini !
Foto yang disajikan di tulisan ini merupakan foto dari kelompok galaksi yang lain dan jauh lebih besar dari kelompok galaksi dimana Bimasakti berada. Kelompok ini dinamai Gugus Pandora. Foto tersebut menunjukkan bagian yang cukup besar dari alam semesta dimana setiap galaksi hanya tampak sebagai goresan putih kecil di dalam foto! Galaksi hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh isi gugus Pandora.
Di dalam gugus Pandora juga terdapat gas panas (warna merah muda di foto) dan juga obyek dan materi aneh yang sama sekali tidak memancarkan cahaya. Maksudnya di dalam gugus Pandora terdapat banyak sekali benda yang tidak nampak oleh manusia! Astronom menyebut benda-benda tidak tampak ini sebagai “materi gelap”.
Meskipun materi gelap tidak tampak astronom bisa mengenali dimana ia berada di ruang angkasa dari efek yang ditimbulkannya pada benda di sekelilingnya. Seperti kita melihat bantalan sofa terdorong ke bawah saat diduduki manusia yang tidak kelihatan. Dalam foto di atas, materi ada dimana-mana baik yang tampak maupun yang tidak tampak dan diberi warna biru oleh para astronom. Bisakah kamu mengenali area biru yang di dalamnya tidak ada galaksi? Itulah materi gelap.
Para astronom masih harus belajar lebih banyak tentang materi gelap, karena itu foto seperti ini sangatlah penting.
Tahukah kamu? Materi gelap ditemukan di seluruh alam semesta. Menurut para astronom, materi gelap ini empat kali lebih banyak di alam semesta dibandingkan materi normal yang bisa dilihat.
Sumber : LS
Bisakah Anda melihat Matahari Dari Gambar diatas ?
itu baru galaksi bima sakti yang sudah sangat besar , dan matahari tidak terlihat.
dan coba anda lihat gambar di bawah !
Klik Di sini untuk melihat ukuran matahari yang seperti debu di Jagad raya Ini !
Foto yang disajikan di tulisan ini merupakan foto dari kelompok galaksi yang lain dan jauh lebih besar dari kelompok galaksi dimana Bimasakti berada. Kelompok ini dinamai Gugus Pandora. Foto tersebut menunjukkan bagian yang cukup besar dari alam semesta dimana setiap galaksi hanya tampak sebagai goresan putih kecil di dalam foto! Galaksi hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh isi gugus Pandora.
Di dalam gugus Pandora juga terdapat gas panas (warna merah muda di foto) dan juga obyek dan materi aneh yang sama sekali tidak memancarkan cahaya. Maksudnya di dalam gugus Pandora terdapat banyak sekali benda yang tidak nampak oleh manusia! Astronom menyebut benda-benda tidak tampak ini sebagai “materi gelap”.
Meskipun materi gelap tidak tampak astronom bisa mengenali dimana ia berada di ruang angkasa dari efek yang ditimbulkannya pada benda di sekelilingnya. Seperti kita melihat bantalan sofa terdorong ke bawah saat diduduki manusia yang tidak kelihatan. Dalam foto di atas, materi ada dimana-mana baik yang tampak maupun yang tidak tampak dan diberi warna biru oleh para astronom. Bisakah kamu mengenali area biru yang di dalamnya tidak ada galaksi? Itulah materi gelap.
Para astronom masih harus belajar lebih banyak tentang materi gelap, karena itu foto seperti ini sangatlah penting.
Tahukah kamu? Materi gelap ditemukan di seluruh alam semesta. Menurut para astronom, materi gelap ini empat kali lebih banyak di alam semesta dibandingkan materi normal yang bisa dilihat.
Sumber : LS
Inilah Rahasia Besar Ka'bah !
Ka’bah,
rumah Allah sejuta ummat muslim merindukan berkunjung dan menjadi tamu
- tamu Allah sang maha pencipta. Kiblatnya (arah) ummat muslim dalam
melaksanakan sholat, dari negara manapun semua ibadah sholat menghadap
ke kiblat ini.
Istilah
Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki”
atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam
Al-quran menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain”
yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah
‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub
putaran utara bumi.
Neil
Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet
Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika
Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar
angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi
ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang
menggantungnya ?.”
Para
astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam
radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang
nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan
tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat
di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah
radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini
terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut
masih berlanjut terus.
Para
peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik
dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam
akhirat.
Makkah Pusat Bumi
Prof.
Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah
pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah
kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk
tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia
mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak
masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya
untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
Setelah
dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh
program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan
variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan
apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.
Ia
menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai
titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya.
Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar
benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar
Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang
sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi
lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah
menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi
terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di
sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat
ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi
ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud
untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun,
studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.
Allah
berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:‘Demikianlah
Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi
peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk
(negeri-negeri) sekelilingnya..’ (asy-Syura: 7)
Kata
‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di
sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan
yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu
(ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.
Sebagaimana
seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan
sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian
ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota
lain.
Makkah atau Greenwich
Berdasarkan
pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi
sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi
yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci
Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang
lalu.
Ada
banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan
wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak
melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika
mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu
Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui
waktu shalat.
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit
Ada
beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah
berfirman, ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)
Kata
aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan
ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari
ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter
lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi).
Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa
Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain
itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat
Ka‘bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh
bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).
sumber:tidakin.blogspot.com
TrES-2b Planet Tergelap Yang Pernah Di Temukan
Seperti apakah dunia asing di luar Bumi? Itu mungkin pertanyaan yang
sering muncul di benak manusia. Dan karena rasa ingin tahu pula-lah para
astronom melakukan pencarian.
Ternyata dunia asing di luar Bumi ada yang berasal dari gas, ada yang dingin dan ada juga yang “mirip” dengan Bumi. Semua planet itu pun punya ciri khas yang berbeda-beda. Tapi dalam penelitian terbaru, para astronom justru menemukan sebuah dunia yang berbeda. Bahkan ia merupakan exoplanet paling gelap yang pernah ditemui. Exoplanet tersebut memiliki ukuran raksasa seperti Jupiter dan juga merupakan planet gas yang kemudian diberi nama TrES-2b.
Dunia yang Gelap..
Exoplanet TrES-2b memantulkan kurang dari 1 % cahaya bintang yang mencapai dirinya, sehingga ia menjadi jauh lebih gelap dari batubara atau dari planet manapun yang ada termasuk Bulan di Tata Surya.
TrES-2b diyakini sangat tidak reflektif atau kemampuannya memantulkan cahaya jauh lebih rendah dibanding cat akrilik hitam. Akibatnya exoplanet ini benar-benar menjadi sebuah dunia asing yang baru dilihat dan diketahui para astronom. Tak heran karena alam semesta memang masih menyimpan sedemikian banyak misteri.
Misteri dari planet gelap
Di Tata Surya, Jupiter terbungkus awan amonia terang yang memantulkan lebih dari 1/3 cahaya Matahari yang mencapai dirinya. Berbeda dengan TrES-2b yang ditemukan tahun 2006 oleh Trans-Atlantic Exoplanet Survey (TrES) yang kemampuannya untuk memantulkan cahaya sangat rendah karena kurangnya awan yang dapat memantulkan cahaya sebagai akibat temperaturnya yang tinggi.
TrES-2b mengorbit bintang induknya pada jarak 190 milyar km. Cahaya yang intens dari si bintang induk, memanaskan planet tersebut sampai pada suhu hampir 1000ยบ C. Suhu ini terlalu panas bagi awan amonia. Dan atmosfernya justru terdiri dari senyawa kimia yang menyerap cahaya seperti uap sodium dan potasium atau juga gas titanium oksida. Namun demikian tak satupun dari senyawa kimia yang ada bisa menjelaskan dengan baik apa yang menyebabkan terjadinya kegelapan ekstrim di TrES-2b.
Meskipun masih belum jelas apa yang menyebabkan exoplanet TrES-2b demikian gelap, ia tidaklah benar-benar gelap. Ia hanya sangat panas sehingga ia memancarkan pedaran cahaya merah yang lemah, seperti halnya bara yang terbakar atau kumparan pada kompor listrik.
Mencari Jawaban..
David Kipping dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) dan David Spiegel dari Princeton University melakukan pengukuran tingkat pantulan pada TrES-2b menggunakan data dari wahana Kepler yang memang didesain untuk mengukur kecerlangan bintang jauh denga tingkat presisi yang sangat baik. Tim ini memantau kecerlangan sistem TrES-2 saat planet tersebut mengorbit bintangnya. Hasilnya mereka bisa mendeteksi ketika cahaya si bintang meredup dan cerlang kembali ketika terjadi perubahan fase planet. Meskipun kedipan yang mereka lihat itu sangat lemah
TrES-2b diduga terkunci secara gravitasi seperti halnya bulan sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan menghadap sang bintang induk. Dan seperti halnya Bulan, planet tersebut akan menunjukkan perubahan fasenya ketika mengorbit sang bintang induk. Akibatnya, kecerlangan total dari bintang plus planet akan bervariasi meskipun sangat kecil yakni hanya 6 per 1 juta. Artinya fluktuasi yang teradi sangat lemah dan membuktikan kalau TrES-2b sangat gelap. Jika si planet memiliki kemampuan memantulkan yang lebih besar maka variasi kecerlangan juga akan lebih besar saat terjadi pergantian fase.
TrES-2b yang mengorbit bintang GSC 03549-02811 dan menjadi dunia baru penuh misteri tersebut berada sekitar 750 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Draco.
Sumber : Langit Selatan
Ternyata dunia asing di luar Bumi ada yang berasal dari gas, ada yang dingin dan ada juga yang “mirip” dengan Bumi. Semua planet itu pun punya ciri khas yang berbeda-beda. Tapi dalam penelitian terbaru, para astronom justru menemukan sebuah dunia yang berbeda. Bahkan ia merupakan exoplanet paling gelap yang pernah ditemui. Exoplanet tersebut memiliki ukuran raksasa seperti Jupiter dan juga merupakan planet gas yang kemudian diberi nama TrES-2b.
Dunia yang Gelap..
Exoplanet TrES-2b memantulkan kurang dari 1 % cahaya bintang yang mencapai dirinya, sehingga ia menjadi jauh lebih gelap dari batubara atau dari planet manapun yang ada termasuk Bulan di Tata Surya.
TrES-2b diyakini sangat tidak reflektif atau kemampuannya memantulkan cahaya jauh lebih rendah dibanding cat akrilik hitam. Akibatnya exoplanet ini benar-benar menjadi sebuah dunia asing yang baru dilihat dan diketahui para astronom. Tak heran karena alam semesta memang masih menyimpan sedemikian banyak misteri.
Misteri dari planet gelap
Di Tata Surya, Jupiter terbungkus awan amonia terang yang memantulkan lebih dari 1/3 cahaya Matahari yang mencapai dirinya. Berbeda dengan TrES-2b yang ditemukan tahun 2006 oleh Trans-Atlantic Exoplanet Survey (TrES) yang kemampuannya untuk memantulkan cahaya sangat rendah karena kurangnya awan yang dapat memantulkan cahaya sebagai akibat temperaturnya yang tinggi.
TrES-2b mengorbit bintang induknya pada jarak 190 milyar km. Cahaya yang intens dari si bintang induk, memanaskan planet tersebut sampai pada suhu hampir 1000ยบ C. Suhu ini terlalu panas bagi awan amonia. Dan atmosfernya justru terdiri dari senyawa kimia yang menyerap cahaya seperti uap sodium dan potasium atau juga gas titanium oksida. Namun demikian tak satupun dari senyawa kimia yang ada bisa menjelaskan dengan baik apa yang menyebabkan terjadinya kegelapan ekstrim di TrES-2b.
Meskipun masih belum jelas apa yang menyebabkan exoplanet TrES-2b demikian gelap, ia tidaklah benar-benar gelap. Ia hanya sangat panas sehingga ia memancarkan pedaran cahaya merah yang lemah, seperti halnya bara yang terbakar atau kumparan pada kompor listrik.
Mencari Jawaban..
David Kipping dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA) dan David Spiegel dari Princeton University melakukan pengukuran tingkat pantulan pada TrES-2b menggunakan data dari wahana Kepler yang memang didesain untuk mengukur kecerlangan bintang jauh denga tingkat presisi yang sangat baik. Tim ini memantau kecerlangan sistem TrES-2 saat planet tersebut mengorbit bintangnya. Hasilnya mereka bisa mendeteksi ketika cahaya si bintang meredup dan cerlang kembali ketika terjadi perubahan fase planet. Meskipun kedipan yang mereka lihat itu sangat lemah
TrES-2b diduga terkunci secara gravitasi seperti halnya bulan sehingga hanya satu sisi wajah planet yang akan menghadap sang bintang induk. Dan seperti halnya Bulan, planet tersebut akan menunjukkan perubahan fasenya ketika mengorbit sang bintang induk. Akibatnya, kecerlangan total dari bintang plus planet akan bervariasi meskipun sangat kecil yakni hanya 6 per 1 juta. Artinya fluktuasi yang teradi sangat lemah dan membuktikan kalau TrES-2b sangat gelap. Jika si planet memiliki kemampuan memantulkan yang lebih besar maka variasi kecerlangan juga akan lebih besar saat terjadi pergantian fase.
TrES-2b yang mengorbit bintang GSC 03549-02811 dan menjadi dunia baru penuh misteri tersebut berada sekitar 750 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Draco.
Sumber : Langit Selatan